Minggu, 02 April 2017

Puisi 2

Mimpi yang terpotong

Karena fajar yang membngunkanku?
Bukan...!
Tapi, karen mimpi itu harus terpotong
Cukup sampai disini
Ku tak ingin jadi benalu untukmu
Jika mentari tlah di telan malam
Mungkin kan terasa lebih kelam
Dan waktu kan memberi warna baru
Kelam kan menjadi pelangi
Entahlah ... kpan?

____________________________

Mengagumi sewajarnya
Merindu sewajarnya
Mendo'a sewajarnya
Sesederhana itu....

Kesederhanaan tuk menguatkan hati
Dari sakitnya bila patah hati
Karena hidup bukan sekedar tentang memiliki
Adakalanya termiliki oleh mereka yang memiliki hati

_____________________________

Hanya sebuah lilin kecil
Yang mati sebab tiupan
Yang tak seindah bintang2 di langit
Tak secerah lampu dinding

Lilin kecil yang menyala
Jika engkau tak segera terlelap
Hitungan singkat ku kan padam
Jejak ku di pagi hari
Kan kau dapati tanpa arti

Mungkin itulah aku dimata hatimu

__________________________

ku kira pangeran itu kamu
yang selalu ku impikan lewat malam ku
yang selalu ku tunggu akan adanya temu
walau tak perlu kusampaikan pada mu
karena kamu dan aku bukanlah satu
bukan sekedar suara yang membisu
tapi sosial media pun selolah beku
inilah rasaku, yang sering kunamai rindu

_______________________

Aku dan kamu
Antara singgah dan terindah
Namamu, tentangmu yang masih tersisa
Lewat senja ku coba hapus nammau
tapi malam, mengingatkanku
Lewat pagi ku coba tutup lembaran tentangmu
Namun angin siang membuka nya lagi
Di saat mata ini terpejam,
Kau pun masih menjelma
Diantara gelap tak bertatap
Namun sesaat hati ini terluka
Seolah kau bangkitkan semangat tuk melupa

______________________

Sejenak ku teringat tentang kisah
Aku mengagumi mu tanpa namamu

Hingga waktu pinjami aku sedikit dari bagiannya
Tuk saling kenal meski tak perlu "bertukar nama"

Senyum sapa sesekali melayang di atas angin
Hingga menembus jalan pikirku

Tiba saatnya alasan-alasan waktu menyudahi
Hingga kamu semakin jauh
Bukan kaki tak sanggup melangkah
Ataukah maya tak sanggup mengirimkan pesan

Sosial media, tempatku bercerita lewat maya

Entah kau baca, kau kenang, ataukah kau abaikan
Ku tak peduli

Rindu... adalah hal yang biasa
Menghiasi pintaku, di antara harapan-harapan

Semoga esok terjawab segala penantiaku
Antara "ikhlas" dan "memiliki"

_____________________________

tampak wajah mu kian menua
seperti halnya diriku
entah kita berada dalam titik saling tunggu
atas alasan yang tak saling tau
ataukah, aku dan kamu
sedang menanti takdir
kado terindah dari sang Maha Cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar